LAYANA TELEMATIKA
Telematika adalah singkatan dari Telekomunikasi dan
Informatika. Jadi pengertian Telematika sendiri lebih mengacu kepada industri
yang berhubungan dengan penggunakan komputer dalam sistem telekomunikasi. Yang
termasuk dalam telematika ini adalah layanan dial up ke Internet maupun semua
jenis jaringan yang didasarkan pada sistem telekomunikasi untuk mengirimkan
data. Internet sendiri merupakan salah satu contoh telematika. Layanan-layanan
yang terdapat pada telematika adalah :
A. Layanan Telematika
di bidang Informasi
Penggunaan teknologi telematika dan aliran informasi harus
selalu ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk
pemberantasan kemiksinan dan kesenjangan, serta meningkatkan kualitas hidup
masyarakat. Selain itu, teknologi telematika juga harus diarahkan untuk
menjembatani kesenjangan politik dan budaya serta meningkatkan keharmonisan di
kalangan masyarakat. Contohnya ada pada Wartel dan Warnet. Wartel dan Warnet
memainkan peranan penting dalam masyarakat. Warung Telekomunikasi dan Warung
Internet ini secara berkelanjutan memperluas jangkauan pelayanan telepon dan
internet, baik di daerah kota maupun desa, bagi pelanggan yang tidak memiliki
akses sendiri di tempat tinggal atau di tempat kerjanya. Oleh karena itu
langkah-langkah lebih lanjut untuk mendorong pertumbuhan jangkauan dan
kandungan informasi pelayanan publik, memperluas pelayanan kesehatan dan
pendidikan, mengembangkan sentra-sentra pelayanan masyarakat perkotaan dan
pedesaan, serta menyediakan layanan “e-commerce” bagi usaha kecil dan menengah,
sangat diperlukan. Dengan demikian akan terbentuk balai-balai Informasi. Untuk
melayani lokasi- lokasi yang tidak terjangkau oleh masyarakat.
B. Layanan Telematika
di bidang Keamanan
Layanan telemaatika juga dimanfaatkan pada sektor– sektor
keamanan seperti yang sudah dijalankan oleh Polda Jatim yang memanfaatkan
Teknologi Informasi dalam rangka meningkatkan pelayanan keamanan terhadap
masyarakat. Kira-kira sejak 2007 lalu, membuka layanan pengaduan atau laporan
dari masyarakat melalui SMS dengan kode akses 1120. Selain itu juga telah
dilaksanakan sistem online untuk pelayanan di bidang Lalu Lintas. Polda Jatim
memiliki website di http://www.jatim.polri.go.id, untuk bisa melayani
masyarakat melalui internet. Hingga kini masih terus dikembangkan agar dapat
secara maksimal melayani masyarakat. Bahkan Badan Reserse dan Kriminal
(Bareskrim) Polda Jatim sudah banyak memanfaatkan fasilitas website ini dan
sangat bermanfaat dalam menangani kasus-kasus yang sedang terjadi dan lebih
mudah dalam memantau setiap perkembangan kasus atau laporan, baik laporan dari
masyarakat maupun laporan internal untuk Polda Jatim sendiri. Bukan hanya
penanganan kasus kejahatan semata, tapi juga termasuk laporan terkait lalu
lintas, intelijen, tindak pidana ringan (tipiring) di masyarakat, pengamanan
untuk pemilu, termasuk laporan bencana alam. Masyarakat juga bisa menyampaikan
uneg-uneg atau opini mengenai perilaku dan layanan dari aparat kepolisian
melalui email atau website . Semoga saja daerah– daerah lainnya yang tersebar
diseluruh Indonesia dapat memanfaatkan teknologi telematika seperti halnya
Polda Jatim agar terciptanya negara Indonesia yang aman serta disiplin.
Indonesia perlu menciptakan suatu lingkungan legislasi dan peraturan perundang-undangan.Upaya
ini mencakup perumusan produk-produk hukum baru di bidang telematika (cyber
law) yang mengatur keabsahan dokumen elektronik, tanda tangan digital,
pembayaran secara elektronik, otoritas sertifikasi, kerahasiaan, dan keamanan
pemakai layanan pemakai layanan jaringan informasi. Di samping itu, diperlukan
pula penyesuaian berbagai peraturan perundang-undangan yang telah ada, seperti
mengatur HKI, perpajakan dan bea cukai, persaingan usaha, perlindungan
konsumen, tindakan pidana, dan penyelesaian sengketa. Pembaruan perauran
perundang-udangan tersebut dibutuhkan untuk memberikan arah yang jelas,
transparan, objektif, tidak diskriminatif, proporsional, fleksibel, serta
selaras dengan dunia internasional dan tidak bias pada teknologi tertentu. Pembaruan
itu juga diperlukan untuk membentuk ketahanan dalam menghadapi berbagai bentuk
ancaman dan kejahatan baru yang timbul sejalan dengan perkembangan telematika.
C. Layanan Context
Aware dan Event-Based
Di dalam ilmu komputer menyatakan bahwa perangkat komputer
memiliki kepekaan dan dapat bereaksi terhadap lingkungan sekitarnya berdasarkan
informasi dan aturan-aturan tertentu yang tersimpan di dalam perangkat. Gagasan
inilah yang diperkenalkan oleh Schilit pada tahun 1994 dengan istilah
context-awareness. Context-awareness adalah kemampuan layanan network untuk
mengetahui berbagai konteks, yaitu kumpulan parameter yang relevan dari
pengguna (user) dan penggunaan network itu, serta memberikan layanan yang
sesuai dengan parameter-parameter itu. Beberapa konteks yang dapat digunakan
antara lain lokasi user, data dasar user, berbagai preferensi user, jenis dan
kemampuan terminal yang digunakan user. Sebagai contoh : ketika seorang user
sedang mengadakan rapat, maka context-aware mobile phone yang dimiliki user
akan langsung menyimpulkan bahwa user sedang mengadakan rapat dan akan menolak
seluruh panggilan telepon yang tidak penting. Dan untuk saat ini, konteks
location awareness dan activity recognition yang merupakan bagian dari
context-awareness menjadi pembahasan utama di bidang penelitian ilmu komputer.
D. Layanan Perbaikan
Sumber (Resource Discovery Service)
layanan perbaikan sumber adalah layanan untuk penemuan
layanan utilitas yang diperlukan. layanan ini juga berfungsi dalam pengindeksan
lokasi layanan utilitas untuk mempercepat kecepatan penemuan.
Teknlogi yang Terkait Antar Muka Telematika
Interface (antarmuka) adalah sebuah titik, wilayah atau
permukaan dimana dua zat atau benda berbeda bertemu; dia juga digunakan secara
metafora untuk perbatasan antara benda. Dalam artinya yang khusus, interface
merupakan fungsi atribut sensor dari suatu sistem (aplikasi, perangkat lunak,
kendaraan, dll) yang berhubungan dengan pengoperasiannya oleh pengguna. Telematika
sudah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia, bahkan
menjadi komoditas industri, bisnis informasi, media dan telekomunikasi. Secara
umum telematika merupakan bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan
teknologi informasi. Jadi, interface telematika adalah atribut sensor dari pertemuan
sistem jaringan komunikasi dan teknologi informasi yang berhubungan dengan
pengoperasian oleh pengguna.
Terdapat 6 macam teknologi yang terkait antara lain:
* Head-Up Displays Systems
* Head-Up Displays Systems
Head-Up Displays Systems atau disingkat (HUD) merupakan
tampilan transparan yang menampilkan data tanpa memerlukan pengguna untuk
melihat ke arah yang lain dari sudut pandang biasanya. Asal nama dari teknologi
ini yaitu pengguna dapat melihat informasi dengan kepala yang terangkat (head
up) dan melihat ke arah depan daripada melihat ke arah bawah bagian instrumen.
Meskipun mereka pada awalnya dikembangkan untuk penerbangan militer, HUDs
sekarang digunakan dalam pesawat komersial, mobil, dan aplikasi lainnya.
* Tangible User Interface
Tangible User Interface, yang disingkat TUI, adalah
antarmuka dimana seseorang dapat berinteraksi dengan informasi digital lewat
lingkungan fisik. Salah satu perintis TUI ialah Hiroshi Ishii, seorang profesor
di Laboratorium Media MIT yang memimpin Tangible Media Group. Pandangan
istimewanya untuk tangible UI disebut tangible bits, yaitu memberikan bentuk
fisik kepada informasi digital sehingga membuat bit dapat dimanipulasi dan
diamati secara langsung.
* Computer Vision
Computer Vision (Komputer Visi) merupakan ilmu pengetahuan
dan teknologi dari mesin yang melihat. Sebagai suatu disiplin ilmu, Computer
Vision berhubungan dengan teori untuk membangun sistem buatan yang memperoleh
informasi dari gambar. dengan teori yang digunakan untuk membangun sistem
kecerdasan buatan yang membutuhkan informasi dari citra (gambar). Data citranya
dapat dalam berbagai bentuk, misalnya urutan video, pandangan dari beberapa
kamera, data multi dimensi yang di dapat dari hasil pemindaian medis.
Sebagai teknologi disiplin, visi komputer berusaha untuk
menerapkan teori dan model untuk pembangunan sistem visi komputer. Contoh
aplikasi visi komputer mencakup sistem untuk :
Pengendalian proses (misalnya, sebuah robot industri atau
kendaraan otonom).
Mendeteksi peristiwa (misalnya, untuk pengawasan visual atau orang menghitung).
Mengorganisir informasi (misalnya, untuk pengindeksan database foto dan gambar urutan).
Modeling benda atau lingkungan (misalnya, industri inspeksi, analisis gambar medis atau topografis model).
Interaksi (misalnya, sebagai input ke perangkat untuk interaksi manusia komputer).
Visi komputer juga dapat digambarkan sebagai pelengkap (tapi tidak harus lawan) penglihatan biologis.
Mendeteksi peristiwa (misalnya, untuk pengawasan visual atau orang menghitung).
Mengorganisir informasi (misalnya, untuk pengindeksan database foto dan gambar urutan).
Modeling benda atau lingkungan (misalnya, industri inspeksi, analisis gambar medis atau topografis model).
Interaksi (misalnya, sebagai input ke perangkat untuk interaksi manusia komputer).
Visi komputer juga dapat digambarkan sebagai pelengkap (tapi tidak harus lawan) penglihatan biologis.
Biologis visi, persepsi visual manusia dan berbagai hewan
yang dipelajari, sehingga dalam model tentang bagaimana sistem ini beroperasi
dalam hal proses-proses fisiologis. Komputer visi di sisi lain, menjelaskan
sistem penglihatan buatan yang diimplementasikan dalam perangkat lunak dan
perangkat keras. Interdisipliner pertukaran antara biologis dan visi komputer
telah terbukti semakin bermanfaat bagi kedua bidang.
Sub-domain visi komputer meliputi adegan rekonstruksi, acara deteksi, pelacakan video, pengenalan obyek, belajar, pengindeksan, gerak estimasi, dan gambar restorasi.
Sub-domain visi komputer meliputi adegan rekonstruksi, acara deteksi, pelacakan video, pengenalan obyek, belajar, pengindeksan, gerak estimasi, dan gambar restorasi.
* Browsing Audio Data
Browsing Audio Data merupakan metode browsing jaringan yang
digunakan untuk browsing video / audio data yang ditangkap oleh sebuah IP
kamera. Jaringan video / audio metode browsing mencakupi langkah-langkah
sebagai berikut :
Menjalankan sebuah program aplikasi komputer lokal untuk mendapatkan
kode identifikasi yang disimpan dalam kamera IP
Transmisi untuk mendaftarkan kode identifikasi ke DDNS ( Dynamic Domain Name Server) oleh program aplikasi
Mendapatkan kamera IP pribadi alamat dan alamat server pribadi sehingga pasangan IP kamera dan kontrol kamera IP melalui kamera IP pribadi alamat dan alamat server pribadi
compile ke layanan server melalui alamat server pribadi sehingga untuk mendapatkan video / audio data yang ditangkap oleh kamera IP, dimana server layanan menangkap video / audio data melalui Internet.
Transmisi untuk mendaftarkan kode identifikasi ke DDNS ( Dynamic Domain Name Server) oleh program aplikasi
Mendapatkan kamera IP pribadi alamat dan alamat server pribadi sehingga pasangan IP kamera dan kontrol kamera IP melalui kamera IP pribadi alamat dan alamat server pribadi
compile ke layanan server melalui alamat server pribadi sehingga untuk mendapatkan video / audio data yang ditangkap oleh kamera IP, dimana server layanan menangkap video / audio data melalui Internet.
* Speech Recognition
Dikenal dengan pengenal suara otomatis (automatic speech
recognition) atau pengenal suara komputer (computer speech recognition)
merupakan suatu sistem yang dapat mengidentifikasi seseorang dari suara dimana merubah
suara menjadi tulisan. Istilah ‘voice recognition’ digunakan untuk mengenali
atau mengidentifikasi siapa yang berbicara, sedangkan istilah ‘Speech
Recognition’ digunakan untuk mengidentifikasi apa yang diucapkannya.
* Speech Synthesis
Speech synthesis merupakan hasil kecerdasan buatan dari
pembicaraan manusia. Komputer yang digunakan untuk tujuan ini disebut speech
syhthesizer dan dapat diterapkan pada perangkat lunak dan perangkat keras.
Sebuah sistem text to speech (TTS) merubah bahasa normal menjadi pembicaraan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar